KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis serta tim mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Islam.
Agama sebagai
sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji melalui berbagai
sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah berkembang selama empat belas
abad lebih menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut
ajaran dan pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan
budaya.
Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis beserta tim menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan kerjasama tim serta masukan dari
dosen pembimbing, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi bisa teratasi.
Makalah ini
disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang prinsip-prinsip yang
berkaitan dengan alam semesta dalam hal ini proses penciptaan alam semesta yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi,
dan berita. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik
itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Islam Riau.
Penulis serta tim sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami mohon masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca.
Pekanbaru
03 September 2016
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... ....15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alquran merupakan wahyu dari Allah swt. yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., untuk dijadikan pedoman hidup bagi umat
manusia. Di dalam Alquran terdapat berbagai ayat mulai dari ayat tentang alam
sebelum dunia, alam dunia, dan alam setelah dunia, ayat-ayat itu sebagai
petunjuk bagi manusia untuk berfikir, berfikir untuk meneliti apa tujuan ayat
itu diturunkan. Salah satu ayat yang banyak ilmuan teliti ialah ayat mengenai
penciptaan alam semesta dalam Alquran disebutkan:
“Yang diturunkan dari Allah yang telah menciptakan
bumi dan langit yang tinggi”
Ayat ini menjadi acuan pertanyaan bagaimana
diciptakan?. Pertanyaan itu muncul karena keingin tahuan manusia tentang
bagaimana asal mula tempat tinggalnya diciptakan, karena manusia berada di
dalam alam semesta tepatnya planet bumi
Penciptaan alam semesta dikaji melalui penelitian
secara ilmiah ataupun melalui tafsir-tafsir dengan membandingkan ayat-ayat yang
lain dalam Alquran. Dengan penelitian-penelitian tersebut maka munculah
berbagai teori tentang bagaimana proses penciptaan alam semesta. Salah satu
teori yang dikemukakan oleh ilmuan barat yaitu teori Big Bang atau teori
dentuman besar, menurut teori tersebut alam semesta diduga dari sebuah gumpalan
raksasa bermasa jenis besar karena gesekan antar atom terjadilah reaksi inti
atom (nuklir) yang menghasilkan energi yang sangat besar, partikel-partikelnya
menyebar ke segala arah kemudian membentuk galaksi, bintang, planet dan
sebagainya. Sedangkan dalam Alquran disebutkan bahwa proses penciptaan alam
semesta itu terjadi dalam kurun waktu enam masa.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas maka kita
harus mengkaji lebih jauh bagaimana penciptaan alam semesta yang sebenarnya
dilihat dari kajian Alquran dan sains dengan kecanggihan teknologi sekarang
apakah sejalan ataukah berlawanan. Dengan pemaparan diatas maka penulis
tertarik untuk mengetahui lebih jauh bagaimana alam semesta ini di ciptakan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian alam semesta ?
2.
Apa saja teori-teori penciptaan alam ?
3.
Bagaimana konsep penciptaan alam semesta
dalam prespektif Al-Qur’an?
4.
Bagaimana tahapan-tahapan penciptaan
alam semesta menurut para saintis?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian alam semesta
2.
Untuk melihat berbagai teori-teori
penciptaan alam
3.
Untuk memahami konsep penciptaan alam
semesta dalam prespektif Al-Qur’an
4.
Untuk mngetahui tahapan-tahapan
penciptaan alam semesta menurut para saintis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alam Semesta
Pengertian
alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah
benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron,
sel, amuba dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang
mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet dan galaksi.
Para ahli astronomi
menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan
benda-benda langit yang ada didalamnya.
Alam semesta terdiri dari semua materi, termasuk tenaga dan radiasi juga segala sesuatu yang ada di dalam antariksa. Alam semesta tidak dapat diukur, batas-batasanya tidak diketahui. Tata surya tempat terdapatnya bumi, hanyalah sebagian kecil alam semesta. Dalam alam semesta terdapat banyak galaksi seperti Bima Sakti, galaksi merupakan bagian yang membentuk alam raya yang sangat luas.
2.2 Teori-Teori Penciptaan Alam Semesta
Ada beberapa teori mengenai alam
semesta antara lain adalah sebagai berikut :
a. Teori
Dentuman atau Teori Ledakan
Teori Dentuman menyatakan bahwa
ada suatu massa yang sangat besar yang terdapat di jagad raya dan mempunyai
berat jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti, massa tersebut
akhirnya meledak dengan hebatnya. Massa yang meledak kemudian berserakan dan
mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan atau inti ledakan.
Setelah berjuta-juta tahun massa yang berserakan membentuk kelompok-kelompok
dengan berat jenis yang relatif lebih kecil dari massa semula.
Kelompok-kelompok tersebut akhirnya menjadi galaksi yang bergerak menjauhi
titik intinya. Teori ini didukung oleh adanya kenyataan bahwa galaksi-galaksi
tersebut selalu bergerak menjauhi intinya.
b.
Teori Big Bang
Teori Big
Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori ini pada mulanya alam
semesta berupa sebuah primeval atom yang berisi materi dalam keadaan yang
sangat padat. Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke
ruang alam semesta. Timbul dua gaya saling bertentangan yang satu disebut gaya
gravitasi dan yang lainnya dinamakan gaya kosmis. Dari kedua gaya tersebut gaya
kosmis lebih dominan sehingga alam semesta masih akan ekspansi terus-menerus.
c.
Teori Creatio Continua (Teori Keadaan Tetap)
Teori Creatio Continua
dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Teori ini menyatakan bahwa saat
diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan
tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak
akan berakhir. Pada setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang
lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral
dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Partikel yang dilahirkan
lebih besar dari yang lenyap, sehingga mengakibatkan jumlah materi makin
bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan
mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu 10 milyar
tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini 90% materi alam
semesta adalah hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan
zat-zat lainnya.
2.3 Konsep Penciptaan Alam Semesta Dalam Prespektif Al-Qur’an
Penciptaan
menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti proses, cara, perbuatan
menciptakan.Para ilmuwan diseluruh dunia saat ini telah sepakat bahwa
alam semesta ini terjadi dari tiada secara kebetulan dan menimbulkan dentuman
besar. Ke-tiada-an (berasal dari tidak ada) adalah menunjukan akan adanya
penciptaan (diciptakan).
Selama satu
abad terakhir, serangkaian percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang
dilakukan dengan menggunakan teknologi mutakhir, telah mengungkapkan tanpa ragu
bahwa alam semesta memiliki permulaan. Para ilmuwan telah memastikan bahwa alam
semesta berada dalam keadaan yang terus mengembang. Dan mereka telah
menyimpulkan bahwa, karena alam semesta mengembang, jika alam ini dapat
bergerak mundur dalam waktu, alam semesta ini tentulah memulai pengembangannya
dari sebuah titik tunggal. Sungguh, kesimpulan yang telah dicapai ilmu
pengetahuan saat ini adalah alam semesta bermula dari ledakan titik tunggal
ini. Ledakan ini disebut “Dentuman Besar” atau Big Bang.
Adapun ayat-ayat
yang menjelaskan bahwa Allah SWT-lah yang telah menciptakan alam semesta adalah
:
·
Q.S. Al-Sajdah :4
اللَّهُالَّذِيخَلَقَالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضَوَمَابَيْنَهُمَافِيسِتَّةِأَيَّامٍثُمَّاسْتَوَىعَلَىالْعَرْشِمَالَكُمْمِنْدُونِهِمِنْوَلِيٍّوَلَاشَفِيعٍأَفَلَاتَتَذَكَّرُونَ
Artinya: “Allah-lah yang
telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dalam
waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak
memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah
kamu tidak memperhatikannya ?”(Q.S. Al-Sajdah [32] :4 )
Ayat ini
menerangkan bahwa Tuhan yang telah menurunkan Alquran kepada Muhammad saw itu
adalah Tuhan Pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara
keduanya dalam enam masa. Yang dimaksud dengan enam masa dalam ayat ini
bukanlah hari (masa) yang dikenal seperti sekarang ini, tetapi adalah hari
sebelum adanya langit dan bumi. Hari pada waktu sekarang ini adalah setelah
adanya langit dan bumi serta telah adanya peredaran bumi mengelilingi matahari
dan sebagainya.
Setelah Allah
menciptakan langit dan bumi, maka Dia pun bersemayam di atas Arasy, sesuai
dengan kekuasaan dan kebesaran-Nya.Allah SWT menegaskan bahwa tidak seorangpun
yang dapat mengurus segala urusannya, menolak bahaya, malapetaka dan siksa. Dan
tidak seorangpun yang dapat memberi syafaat ketika azab menimpanya, kecuali
Allah semata, karena Dialah Yang Maha Kuasa menentukan segala sesuatu.Kemudian
Allah SWT memperingatkan: “Apakah kamu hai manusia tidak dapat mengambil
pelajaran dan memikirkan apa yang selalu kamu lihat itu? Kenapa kamu masih juga
menyembah selain Allah?
·
Q.S. Al-Kahfi :51
مَاأَشْهَدْتُهُمْخَلْقَالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضِوَلَاخَلْقَأَنْفُسِهِمْوَمَاكُنْتُمُتَّخِذَالْمُضِلِّينَعَضُدًا
Artinya: “aku tidak
menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan
langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah
aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.”(Q.S.
Al-Kahfi [18] :51 )
Dalam ayat
ini Allah SWT menerangkan kekuasaan-Nya, dan bahwa setan itu tidak berhak untuk
menjadi pembimbing atau pelindung bagi manusia. Setan itu tidak mempunyai hak
sebagai pelindung, tidak hanya disebabkan kejadiannya dari lidah api saja
tetapi juga karena mereka tidak mempunyai saham dalam menciptakan langit dan
bumi ini. Allah SWT menegaskan bahwa iblis dan setan-setan itu tidak dihadirkan
untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi ini, di kala Allah menciptakannya,
bahkan tidak pula penciptaan dari mereka sendiri, dan tidak pula sebagian
mereka menyaksikan penciptaan sebagian yang lain. Bilamana mereka tidak hadir
dalam penciptaan itu, bagaimana mungkin mereka memberikan pertolongan dalam
penciptaan tersebut.
Patutkah
setan-setan itu dengan keadaan demikian dijadikan sekutu Allah? Allah SWT dalam
menciptakan langit dan bumi ini tidak pernah sama sekali menjadikan
setan-setan, berhala-berhala, sembahan-sembahan lainnya sebagai penolong, hanya
Dia sendirilah yang menciptakan alam semesta ini, tanpa pertolongan siapapun.
Bilamana setan-setan itu dan berhala-berhala itu tidak ikut serta dalam
menciptakan itu tentulah mereka tidak patut dijadikan sekutu Allah dalam
peribadatan seseorang hamba Nya. Sebab orang yang ikut disembah yang ikut pula
dalam penciptaan bumi dan langit ini. Sekutu dalam penciptaan, sekutu pula
dalam menerima ibadah. Dan sebaliknya tidak bersekutu dalam penciptaan, tidak
bersekutu pula dalam menerima ibadah.
·
Q.S. Al-Baqarah: 29
هُوَالَّذِيخَلَقَلَكُمْمَافِيالْأَرْضِجَمِيعًاثُمَّاسْتَوَىإِلَىالسَّمَاءِفَسَوَّاهُنَّسَبْعَسَمَاوَاتٍوَهُوَبِكُلِّشَيْءٍعَلِيمٌ
Artinya :“ Dia-lah Allah,
yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui
segala sesuatu.”(Q.S. Al-Baqarah [2] :29 )
(Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang
ada di bumi untuk kamu); sebagai kemuliaan dari-Nya dan nikmat bagi manusia
serta perbekalan hidup dan kemanfaatan untuk waktu tertentu. (dan Dia
berkehendak [menciptakan] langit); lafazh “Tsummas tawa: (artinya): ‘dan Dia
berkehendak (menciptakan)’ ”, mashdar/kata bendanya adalah istiwa’. Jadi,
al-Istiwa’ artinya meninggi dan naik keatas sesuatu sebagaimana makna firman
Allah Ta’ala (dalam ayat yang lain): “Apabila kamu dan orang-orang yang
bersamamu telah berada di atas bahtera itu…”. (QSAl-Mu’minun/23:28). (lalu
dijadikan-Nya); meluruskan (menyempurnakan) penciptaannya (langit) sehingga
tidak bengkok (tidak ada cacat didalamnya). (tujuh langit! Dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu); meskipun demikian Ilmu-Nya mencakup segala sesuatu,
Maha Suci Dia Yang tiada ilah dan Rabb (Yang berhak disembah) selain-Nya.
Dari ketiga
ayat di atas ini menunjukan bahwa Allah SWT lah dengan segala ke maha
kuasaan-Nya yang telah menciptakan alam semesta, tanpa ada campur tangan
dari siapapun.
2.4 Tahapan-Tahapan Penciptaan Alam Semesta Menurut Para Saintis
Al-Qur’an
menyebutkan dalam sittati ayyaamin yang berarti enam masa yang panjang.
Sebagaimana
dalam al-qur’an (Q.S. Al-Sajdah [32] :4 ):
اللَّهُالَّذِيخَلَقَالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضَوَمَابَيْنَهُمَافِيسِتَّةِأَيَّامٍثُمَّاسْتَوَىعَلَىالْعَرْشِمَالَكُمْمِنْدُونِهِمِنْوَلِيٍّوَلَاشَفِيعٍأَفَلَاتَتَذَكَّرُونَ
Artinya : “Allah-lah yang
telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dalam
waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy.Kamu semua tidak memiliki
seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu
tidak memperhatikannya ?”
Dari ayat di
atas Allah SWT menyebutkan penciptaan langit dan bumi dalam enam masa (sittati
ayyaamin) selanjutnya para mufasir bersepakat dalam menafsirkan ayat ini, bahwa
yang disebut dengan (sittati ayyaamin) adalah enam tahapan atau proses
bukan enam hari sebagaimana mengartikan kata ayyaamin.
Adapun kronologis
penciptaan dalam Al-Qur’an adalah
·
Fase Pertama
َوَلَمْيَرَالَّذِينَكَفَرُواأَنَّالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضَكَانَتَارَتْقًافَفَتَقْنَاهُمَاوَجَعَلْنَامِنَالْمَاءِكُلَّشَيْءٍحَيٍّأَفَلَايُؤْمِنُون
Artinya: “Dan apakah
orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya…”(Q.S.
Al-Anbiya [21] :30)
Ini dimulai
dengan sebuah ldakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar tahun lalu.Inilah
awal terciptanya materi, energy, dan waktu. “Ledakan” pada hakikatnya adalah
pengembangan ruang.Materi yang mula-mula terbentuk adalah hydrogen yang menjadi
bahan dasar bagi bintang-bintang generasi pertama.Hasi fusi nuklir antara
inti-inti hydrogen, meghasilkan unsure-unsur yang lebih berat, seperti karbon,
oksigen, sampai besi atau disebut juga Nukleosintesis Big Bang.
·
Fase Kedua
هُوَالَّذِيخَلَقَلَكُمْمَافِيالْأَرْضِجَمِيعًاثُمَّاسْتَوَىإِلَىالسَّمَاءِفَسَوَّاهُنَّسَبْعَسَمَاوَاتٍوَهُوَبِكُلِّشَيْءٍعَلِيمٌ
Artinya : “Dia-lah
Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui
segala sesuatu” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 29)
Masa ini
adalah pembentukan langit. Pengetahuan saat ini menunjukan bahwa langit biru
hanyalah disebabkan hamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel atmosfer.
Di luar atmosfer langit biru tak ada lagi, yang ada hanyalah titik cahaya
bintang , galaxy, dan benda-benda langit lainnya. Jadi, langit bukanlah hanya
kubah biru yang ada di atas sana, melainkan keseluruhan yang ada di atas sana
(bintang-bintang, galaxy, dan benda-benda langit lainnya), maka itulah hakikat
langit yang sesungguhnya. Adapun dalam fase ini, pembentukan bintang-bintang di
dalam galaxy yang masih berlangsung hingga saat ini.
·
Fase Ketiga
Pada masa ini
dalam penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan tata surya, termasuk
bumi. Selain itu pada masa ini juga terjadi proses pembentukan matahari
sekitar 4,6 miliar tahun lalu dan mulai di pancarkannya cahaya dan angin
matahari. Proto-bumi (bayi bumi) yang telah terbentuk terus berotasi
menghasilkan fenomena siang dan malam di bumi sebagaimana yang Allah SWT
firmankan dengan indah :
وَأَغْطَشَلَيْلَهَاوَأَخْرَجَضُحَاهَا
Artinya : “dan Dia
menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.” Q.S
An-Nazi’at [79] : 29
·
Fase Keempat
Bumi yang
terbentuk dari debu-debu antarbintang yang dingin mulai menghangat dengan
pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari peluruhan
unsure-unsur radioaktif di bawah kulit bumi.
Akibat
pemanasan endogenik itu materi di bawahkulit bumi menjadi lebu,antara lain
muncul sebagai lava dari gunung api. Batuan basalt yang menjadi dasar
lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan merupakan hasil
pembekuan materi leburan tersebut. Pemadatan kulit bumiyang menjadi dasar
lautan dan daratan itulah yang tampaknya dimaksudkan “penghamparan bumi”
.sebagaimana Allah SWT berfirman :
وَالْأَرْضَبَعْدَذَلِكَدَحَاهَا
Artinya :“dan bumi sesudah
itu dihamparkan-Nya.”(Q.S. an-Naziat [79] :30)
·
Fase Kelima
Hadirnya air
dan atmosfer di bumi menjadi prasyarat terciptanya kehidupan di bumi.
Sebagaimana firmanAllah SWT :
…وَجَعَلْنَامِنَالْمَاءِكُلَّشَيْءٍحَيٍّأَفَلَايُؤْمِنُونَ
Artinya :“…dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup… “ (Q.S. al-anbiya [21] : 30
Selain itu,
pemanasan matahari menimbulkan fenomena cuaca dibumi, yakni awan dan
halilintar. Melimpahnya air laut dan kondisi atmosfer purba yang kaya akan gas
metan (CH4)dan ammonia (NH3) serta sama sekali tidak mengandung oksigen bebas
dengan bantuan energi listrik dan halilintar diduga menjadi awal
kelahiran senyawa organik.Senyawa organik yang mengikuti aliran air
akhirnya tertumpuk di laut. Kehidupan diperkirakan bermula dari laut yang
hangat sekitar 3,5 miliar tahun lalu berdasarkan fosil tertua yang pernah
ditemukan. Sebagaimana dikembalikan pada surat Al Anbiya [21] ayat 30 yang
telah menyebutkan bahwasannya semua makhluk hidup berasal dari air.
·
Fase Keenam
Masa keenam
dalam proses penciptaan alam ini adalah dengan lahirnya kehidupan di bumi yang
dimulai dari makhluk bersel tunggal dan tumbuh-tumbuhan.Hadirnya tumbuhan dan
proses fotosintesis sekitar 2 miliar tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai
terisi dengan oksigen bebas. Pada masa ini pula proses geologis yang
menyebabkan pergeseran lempengan tektonik dan lahirnya rantai pegunungan di
bumi terus berlanjut.
Setelah
mengkaji cara Al-Quran menjelaskan tentang penciptaan alam semesta. Penulis
menyadari bahwa ilmu pengetahuan dan Al-Qur’an adalah bagaikan dua sisi mata
uang yang tak bisa dipisahkan antara satu sama lainnya. Seperti yang penulis
kutip dari seorang ilmuan besar Albert Einsten: ”religion without science is
blind and science without religion is damage.” (Albert Einstein, 1960)
Ilmu yang
tidak disertai dengan agama akan hancur dan tumbang karena tidak adanya
kekuatan iman. Sedangkan agama tanpa ilmu akan menjadi rusak karena akan dapat
salah mengartikannya. Sebagaimana orang-orang materalis yang selalu menentang
akan adanya penciptaan alam semesta. Ini merupakan contoh yang
sangat signifikan jika ilmu pengetahuan tidak disertai dengan
ajaran-ajaran agama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kesimpulan yang dapat
penulis ambil dari pemaparan bab sebelumnya bahwa menurua Alquran alam semesta
itu diciptakan dalam enam hari (masa), tatapi hari di sini bukan hari yang
manusia ketahui saat ini, tetapi hari tahapan proses penciptaan dan hanya Allah
lah yang tahu, Lalu Allah mengaturnya dengan Maha Kuasanya.
Ternyata proses
penciptaan menuut sains juga sejalan bahwa penciptaan alam semesta itu
dilakukan melalui enam tahap yang diawali oleh tahap terjadinya dentuman besar
atau Big Bang, lalu Gravitasi muncul, dilanjutkan dengan
pembentukan inti-inti atom, lalu terjadi pengelompokan materi fundamental,
selanjutnya terjadi pengikatan atom sehingga atom-atom stabil di jagat raya dan
tahap yang terakhir terbentuknya galaksi, bintang, tata-surya dan planet
beserta isinya.
3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini,
penulis berharap pembaca dapat memahami proses penciptaan alam baik dari
segi ilmu pengetahuan dan teknlogi maupun dari ayat-ayat Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA
Jamarudin,Ade.Juli
2010. “Konsep Alam
Semesta Menurut Al-Quran”. Jurnal Ushuluddin. Volume. XVI. No. 2,
Anisa, Karlien. “Berbagai Teori Penciptaan Alam”.03
April 2015.http://kreativitas-alam.blogspot.co.id/2015/04/berbagai-teori-proses-penciptaan-alam.html
Melyme. “Teori Penciptaan Alam Semesta Menurut Ilmu
Pengetahuan Modern (Teori Big Bang)”.09
Oktober 2012.http://melyme-agama.blogspot.co.id/2012/10/teori-penciptaan-alam-semesta-menurut_8.html
Abdau, Yusuf Faisal.”Makalah Lahirnya Alam
Semesta”.05 Oktober 2012. http://yusufaisala.blogspot.co.id/2012/10/makalah-proses-lahirnya-alam-semesta.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar