BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Islam sebagai agama universal memiliki sistem pendidikan
yang sempurna untuk seluruh umat manusia di muka bumi. Pada makalah ini akan
dipaparkan mengenai sumber, landasan, metode, sarana, hingga ruang lingkup
dunia pendidikan kita. Selain itu akan dibahas mengenai beberapa pemahaman
pendidikan yang digunakan dalam konsep islam yang bersandar pada al-Qur`an
(asal kata tarbiyyah), yaitu sebagai berikut :
1. Menyampaikan sesuatu hingga mencapai kesempurnaan (Imam
al-Baidhawi dalam buku Anwar at-Tanzil wa `Asrar at-Ta`wil)
2. Menumbuhkan perilaku demi perilaku secara bertahap hingga
mencapai batasan kesempurnaan (Ar-Raghib al-Ashfahani dalam buku Mufradat)
3. Dalam Pendidikan tercakup 3 unsur yaitu :
·
menjaga
dan memelihara anak,
·
mengembangkan
bakat dan potensi anak sesuai kekhasan masing-masing,
·
mengarahkan
bakat dan potensi untuk mencapai kebaikan dan kesempurnaan (Abdurrahman
al-Bani)
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa, pertama, pendidikan merupakan kegiatan yang harus memiliki tujuan, sasaran dan target yang jelas. Kedua, Pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWt, Dialah Pencipta fitrah, Pemberi bakat, Pembuat berbagai sunnah perkembangan, peningkatan, dan interaksi fitrah sebagaimana Dia pun mensyariatkan aturan guna mewujudkan kesempurnaan, kemaslahatan dan kebahagiaan fitrah tersebut. Ketiga, pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan perkembangan anak. Keempat, peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah SWT menciptakannya.
Kajian
pada konsep pendidikan Islam membawa kita pada konsep syariat dan agama karena
bagaimanapun agamalah yang harus menjadi akar pendidikan kita. Islam merupakan
syari`at Allah bagi manusia yang dengan bekal syariat itu manusia beribadah.
Agar manusia mampu memikul dan merealisasikan amanat berat tersebut, syariat
itu membutuhkan pengamalan, pengembangan dan pembinaan. Pengembangan dan
pembinaan itulah yang dimaksud dengan pendidikan Islam.
Pendidikan Islam mengantarkan manusia pada perilaku dan perbuatan manusia yang berpedoman pada syariat Allah. Tiga bentuk pendidikan yang dapat membawa pada tujuan tersebut adalah,
1.
pendidikan individu yang membawa manusia pada
keimanan dan ketundukan kepada syariat Allah SWT
2.
Pendidikan
diri yang membawa manusia pada amal shaleh dalam menjalani hidupnya sehari-hari
dan
3.
Pendidikan
masyarakat yang membawa manusia pada sikap saling mengingatkan dalam kebenaran
(berdasarkan Q.S. Al-Ashr;1-3)
2.
Rumusan Masalah
1.
Apa
definisi pendidikan dalam islam ?
2.
Apa
tujuan pendidikan islam ?
3.
Bagaimana
media pendidikan islam ?
4.
Bagaimana
ruang lingkup pendidikan islam ?
3.
Tujuan Penulisan
1.
Memenuhi
tugas kuliah pendidikan Agama Islam
2.
Mengetahui
apa itu pendidikan dalam islam
3.
Mempelajari
tujuan pendidikan dalam islam
4.
Memahami
bagaimana media pendidikan islam
5.
Memahami
ruang lingkup pendidikan dalam islam
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
Pendidikan Menurut Islam
Pendidikan Islam itu sendiri adalah pendidikan yang
berdasarkan Islam. Isi ilmu adalah teori. Isi ilmu bumi adalah teori tentang
bumi. Maka isi Ilmu pendidikan adalah teori-teori tentang pendidikan, Ilmu
pendidikan Islam secara lengkap isi suatu ilmu bukanlah hanya teori.
Pengertian pendidikan bahkan lebih diperluas cakupannya
sebagai aktivitas dan fenomena. Pendidikan sebagai aktivitas berarti upaya yang
secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam
mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup, baik yang
bersifat manual (petunjuk praktis) maupun mental, dan sosial sedangkan
pendidikan sebagai fenomena adalah peristiwa perjumpaan antara dua orang atau
lebih yang dampaknya ialah berkembangnya suatu pandangan hidup, sikap hidup,
atau keterampilan hidup pada salah satu atau beberapa pihak, yang kedua
pengertian ini harus bernafaskan atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam
yang bersumber dari al Qur’an dan Sunnah (Hadist)
2. Tujuan
Pendidikan Islam
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang berkesadaran dan bertujuan, Allah telah menyusun landasan pendidikan yang jelas bagi seluruh manusia melalui syariat Islam. Allah menciptakan alam semesta ini dengan tujuan yang jelas. Dia menciptakan manusia dengan tujuan untuk menjadi khalifah di muka bumi melalui ketaatan kepada-Nya. Untuk mewujudkan tujuan itu, Allah memberikan hidayah serta berbagai fasilitas alam semesta kepada manusia. Jika tugas manusia dalam kehidupan ini demikian penting, pendidikan harus memiliki tujuan yang sama dengan tujuan penciptaan manusia. Bagaimanapun pendidikan Islam sarat dengan pengembangan nalar dan penataan perilaku serta emosi manusia dengan landasan agama. Dengan demikian tujuan pendidikan Islam adalah merealisasikan penghambaan kepada Allah dalam kehidupan manusia, baik secara individual maupun secara sosial.
Realisasi tujuan pendidikan
melalui ibadah tidak diartikan sebagai upaya manusia yang hanya berfokus pada
aspek ritual saja seperti shalat, membaca al-Qur`an dan lain-lain. Untuk
menyempurnakannya ibadah dimaknai sebagai ketaatan yang mencakup seluruh aspek
kehidupan. Namun demikian sistem pendidikan Islam saat ini banyak ditinggalkan
oleh umat manusia, karena beranggapan pendidikan Islam tidak menyentuh seluruh
aspek kehidupan, sehingga sistem yang digunakan lebih berorientasi pada sistem
pendidikan yang berasal dari dunia barat, padahal itu adalah sebuah kekeliruan
yang perlu diluruskan. Bahkan Sistem pendidikan Islam jika dibandingkan dengan
sistem pendidikan lain memiliki keunggulan. Berikut ini adalah beberapa
perbandingan konsep Islam dengan konsep yang dimunculkan pada konsep pendidikan
barat.
a.
Islam
dan konsep aktualisasi diri
Konsep pendidikan Islam dalam
memenuhi tujuan aktualisasi diri adalah, pertama, Allah memberikan kebebasan
memilih kepada manusia serta menjelaskan konsekuensi pilihan yang dirasakan
manusia di akhirat kelak. Kedua, Allah memberikan ajang kompetisi dalam
kebaikan tetap terbuka bagi manusia. Prinsip yang Dia tekankan adalah
penyesuaian balasan di akhirat kelak dengan perbuatan manusia di dunia. Ketiga,
Allah menjadikan penghambaan dan ketaatan manusia pada-Nya sebagai tujuan
tertinggi. Hanya itulah yang menjadikan tolok ukur aktualisasi diri dalam
Islam. Keempat, Allah menciptakan manusia dan alam semesta ini dengan kemampuan
yang membawa manusia pada perbedaan profesi sesuai keahliannya.
b.
Islam
dan Konsep perkembangan
Sebagian ahli dan filosof
pendidikan menganggap bahwa tujuan inti pendidikan adalah perkembangan, baik
perkembangan intelektual, fisik, batin, maupun sosial. Namun, konsepsi tersebut
hanya terbatas pada perkembangan yang menyangkut perkembangan wujud, perubahan
berat, penambahan pengetahuan, atau peningkatan kualitas pola kehidupan anak
sejak lahir hingga dewasa yang menyangkut perilaku dan segala aktivitasnya.
Sedangkan konsep pendidikan
Islam memandang bahwa seluruh aspek perkembangan sebagai sarana mewujudkan
aspek ideal, yaitu penghambaan dan ketaatan kepada Allah serta aplikasi
keadilan dan syariat Allah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian
pendidikan Islam mencakup pemeliharaan seluruh aspek perkembangan, baik itu
aspek material, spiritual, intelektual, perilaku sosial, apresiasi atau
pengalaman. Dan yang terpenting, Islam mengarahkan perkembangan tersebut ke
arah perwujudan tujuan pendidikan yang tinggi.
c.
Pendidikan
Islam dan Konsep Perkembangan Jasmani
Dalam membina kekuatan fisik,
Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk berolahraga, seperti berkuda,
memanah atau berenang. Banyak hadist Nabi yang menganjurkan umatnya agar
memiliki kekuatan fisik. Dari gambaran tersebut, dapat dikatakan bahwa
pendidikan Islam sangat memperhatikan masalah perkembangan fisik dan pelatihan
angota tubuh yang diarahkan untuk kebaikan manusia dan masyarakat. Pengarahan
tersebut dilakukan melalui dua langkah berikut, pertama, mengarahkan kekuatan
pada segala perkara yang diridlai Allah, misalnya untuk membantu orang yang
sedang mengalami kesulitan. Kedua, menjauhkan kekuatan fisik dari segala
perkara yang dibenci Allah, seperti memberatkan hukuman, menyulut permusuhan
dll.
d.
Pendidikan
Islam dan Konsep Perkembangan Akal
Dalam pandangan Islam, akal
merupakan potensi manusiawi yang paling penting. Itulah yang mendasari
pemahaman dan kesempurnaan akal dalam rukun iman. Lebih jauh lagi, al-Qur`an
menganjurkan penggunaan akal dalam merenungi tanda-tanda kebesaran Allah yang
ada pada diri manusia atau yang ada pada alam semesta. Dalam rangka
merealisasikan keimanan dan ketaatan kepadaNya,pendidikan Islam mengajak
manusia untuk memanfaatkan akal dalam berargumentasi, mencari kepuasan,
merenung dan melakukan observasi. Jelasnya pendidikan Islam mengembangkan akal
menurut pola perkembangan yang terbaik, sehingga tidak akan ada manusia berakal
yang sombong karena pendidikan Islam menghindarkan manusia dari eksploitasi
nafsu dan syahwat.
Dengan demikian konsep
pendidikan Islambertujuan untuk mengembangkan akal manusia yang disempurnakan
dengan pengembangan jasmaniah. Dalam pendidikan Islam, aspek intelektual
berkembang dari kecermatan dan kejujuran berpikir serta aplikasi praktis menuju
pengakuan adanya Dzat Yang Maha Tinggi, melalui pencarian petunjuk serta
penjauhan diri dari eksploitasi hawa nafsu.
e.
Pendidikan
Islam dan Konsep Perkembangan Sosial
Dalam kerangka pendidikan
secara umum perkembangan sosial meliputi aspek perkembangan perasaan
kemasyarakatan, perkembangan pengalaman kemasyarakatan dan perkembangan
imajinasi kemasyarakatan.
Dalam pendidikan Islam, tujuan
perasaan kemasyarkatan didefinisikan sebagai upaya mempersatukan individu yang
bercerai berai, realisasi tujuan tersebut memerlukan konsistensi individu dalam
berpikir, beribadah dan mempraktikan syariat pada konsepsi Islam tentang alam
semesta.
Dengan konsep pendidikan
Islam,berarti kita telah mempersiapkan anak-anak dalam pengembangan ikatan
sosialnya sehingga dalam praktiknya anak-anak akan terhindar dari praktik
diskriminasi, kedzoliman dan kejahatan-kejahatan lainnya. Dengan demikian
keterkaitan pendidikan islam terwujud hnya karena agama yang satu, bukan karena
kesamaan bahasa atau nasionalisme semata.
3.
Media Pendidikan Islam
a. Mesjid dan pengaruhnya terhadap pendidikan
Aktivitas pertama Rasulullah
SAW pasca hijrah adalah membangun mesjid, karena mesjid adalah tempat yang
dapat menghimpun berbagai jenis kaum muslimin. Pada awal penyebaran
Islam,masjid memiliki fungsi mulia, yang saat ini telah terlupakan. Pada zaman
itu mesjid digunakan sebagai markas besar tentara, pusat pendidikan, pusat
gerakan penyebaran akhlaq Islam dll.
Pemanfaatan mesjid dalam
bidang edukatif dan sosial akan mendidik manusia untuk mengkaitkan segala
persoalan hidup pada ikatan karena Allah dan bersumber pada pendidikan Islam
yang universal yaitu penghambaan diri kepada Nya. Namun pada perkembangannya
saat ini, fungsi mesjid menjadi sangat sempit dan terbatas hanya sebagai tempat
melaksanakan ibadah ritual bahkan kadang terjadi mesjid dijadikan sebagai ajang
penonjol fanatisme madzhab, golongan atau individu.
b. Rumah dan pengaruhnya terhadap pendidikan
Rumah sebagai tempat bernaungnya
komunitas masyarakat terkecil, tentu akan sangat berpengaruh dalam
keberhasilan sebuah pendidikan, terlebih lagi dalam konsep Islam, keluarga
adalah penanggungjawab utama terpeliharanya fitrah manusia. pembentukan
keluarga telah diatur sedemikian rupa dalam al-Qur`an dan sunnah. Tujuan
terpenting dari pembentukan keluarga adalah,
·
mendirikan
syariat Allah dalam segala permasalahan rumah tangga
·
mewujudkan
ketenangan dan ketentraman psikologis
·
mewujudkan
sunnah Rasul SAW dengan melahirkan keturunan yang shaleh
·
memenuhi
kebutuhan cinta kasih anak-anak
·
menjaga
fitrah anak agar tidak melakukan penyimpangan
c. Sekolah dan pengaruhnya terhadap pendidikan
Sekolah sebagai tempat berlangsungnya
aktivitas pembelajaran telah berlangsung sejak Islam lahir dan mengalami
perkembangankan hingga saat ini muncullah berbagai model sekolah sebagai wahana
utama aktivitas pendidikan.
Dalam konsepsi Islam, fungsi utama sekolah adalah sebagai media realisasi pendidikan berdasar tujuan pemikiran aqidah dan syariat demi terwujudnya penghambaan diri kepada Allah. Fungsi fundamental pendidikan Islam melalui sekolah meliputi, Pertama, fungsi penyederhanaan dan penyimpulan. Kedua, fungsi penyucian dan pembersihan. Ketiga, memperluas wawasan dan pengalaman anak didik melalui transfer tradisi. Keempat, fungsi mewujudkan keterikatan, integrasi, homogenitas dan keharmonisan antar siswa.Kelima, fungsi penataan dan validasi sarana pendidikan, Keenam, penyempurna tugas keluarga dalam pendidikan.
Dalam konsepsi Islam, fungsi utama sekolah adalah sebagai media realisasi pendidikan berdasar tujuan pemikiran aqidah dan syariat demi terwujudnya penghambaan diri kepada Allah. Fungsi fundamental pendidikan Islam melalui sekolah meliputi, Pertama, fungsi penyederhanaan dan penyimpulan. Kedua, fungsi penyucian dan pembersihan. Ketiga, memperluas wawasan dan pengalaman anak didik melalui transfer tradisi. Keempat, fungsi mewujudkan keterikatan, integrasi, homogenitas dan keharmonisan antar siswa.Kelima, fungsi penataan dan validasi sarana pendidikan, Keenam, penyempurna tugas keluarga dalam pendidikan.
4.
Ruang Lingkup Pendidikan Islam
a. Pendidikan
Keimanan
“Dan
ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberikan pelajaran
kepadanya:”hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesengguhnya
mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang nyata.” (Q.S
Luqman :13)
Bagaimana cara mengenalkan Allah SWT dalam kehidupan anak?
·
Menciptakan hubungan yang hangat dan
harmonis (bukan memanjakan)
Jalin hubungan komunikasi yang baik dengan anak, bertutur kata lembut, bertingkah laku positif.
Jalin hubungan komunikasi yang baik dengan anak, bertutur kata lembut, bertingkah laku positif.
Hadits Rasulullah : “cintailah
anak-anak kecil dan sayangilah mereka…:” (H.R Bukhari) “Barang siapa
mempunyai anak kecil, hendaklah ia turut berlaku kekanak-kanakkan kepadanya.”
(H.R Ibnu Babawaih dan Ibnu Asakir)
·
Menghadirkan sosok Allah melalui aktivitas
rutin
Seperti ketika kita bersin katakan
alhamdulillah. Ketika kita memberikan uang jajan katakan bahwa uang itu titipan
Allah jadi harus dibelanjakan dengan baik seperti beli roti.
·
Memanfaatkan momen religious
Seperti Sholat bersama, tarawih bersama
di bulan ramadhan, tadarus, buka shaum bareng.
·
Memberi kesan positif tentang Allah dan kenalkan
sifat-sifat baik Allah
Jangan mengatakan “ nanti Allah marah kalau kamu berbohong” tapi katakanlah “ anak yang jujur disayang Allah”.
Jangan mengatakan “ nanti Allah marah kalau kamu berbohong” tapi katakanlah “ anak yang jujur disayang Allah”.
·
Beri teladan
Anak akan bersikap baik jika orang
tuanya bersikap baik karena anak menjadikan orang tua model atau contoh bagi
kehidupannya.
“hai
orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?
Amat besar di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan”.(Q.S
As-saf :2-3)
·
Kreatif dan terus belajar
Sejalan dengan perkembangan anak. Anak akan terus banyak
memberikan pertanyaan. Sebagai orang tua tidak boleh merasa bosan dengan
pertanyaan anak malah kita harus dengan bijaksana menjawab segala pertanyaannya
dengan mengikuti perkembangan anak.
b. Pendidikan
Akhlak
Hadits dari Ibnu Abas Rasulullah bersabda:
“… Akrabilah
anak-anakmu dan didiklah akhlak mereka.”
Rasulullah saw
bersabda:
”Suruhlah
anak-anak kamu melakukan shalat ketika mereka telah berumur tujuh tahun dan
pukullah mereka kalau meninggalkan ketika mereka berumur sepuluh tahun, dan
pisahkan tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud)
Bagaimana cara megenalkan akhlak kepada anak :
·
Penuhilah kebutuhan emosinya
Dengan mengungkapkan emosi lewat cara yang baik hindari mengekspresikan
emosi dengan cara kasar, tidak santun dan tidak bijak. Berikan kasih
sayang sepenuhnya, agar anak merasakan bahwa ia mendapatkan dukungan.
Hadits
Rasulullah : “ Cintailah anak-anak kecil dan sayangilah mereka …:” (H.R
Bukhari)
·
Memberikan pendidikan mengenai yang haq
dan bathil
“Dan janganlah kamu campur adukan yang haq dengan yang
bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu mengetahui .”(Q.S
Al-Baqarah :42)
Seperti bahwa
berbohong itu tidak baik, memberikan sedekah kepada fakir miskin itu baik.
·
Memenuhi janji
Hadits
Rasulullah :”…. Jika engkau menjanjikan sesuatu kepada mereka, penuhilah
janji itu. Karena mereka itu hanya dapat melihat, bahwa dirimulah yang memberi
rizki kepada mereka.” (H.R Bukhari)
·
Meminta maaf jika melakukan kesalahan
·
Meminta tolong/ mengatakan tolong jika
kita memerlukan bantuan.
·
Mengajak anak mengunjungi kerabat
c. Pendidikan
intelektual
Menurut kamus Psikologi istilah intelektual berasal dari kata intelek yaitu
proses kognitif/berpikir, atau kemampuan menilai dan mempertimbangkan.
Pendidikan intelektual ini disesuaikan dengan kemampuan berpikir anak. Menurut Piaget
seorang Psikolog yang membahas tentang teori perkembangan yang terkenal juga
dengan Teori Perkembangan Kognitif mengatakan ada 4 periode dalam
perkembangan kognitif manusia, yaitu:
·
Periode 1, 0 tahun – 2 tahun (sensori
motorik)
Mengorganisasikan
tingkah laku fisik seperti menghisap, menggenggam dan memukul pada usia ini
cukup dicontohkan melalui seringnya dibacakan ayat-ayat suci al-Quran atau
ketika kita beraktivitas membaca bismillah.
·
Periode 2, 2 tahun – 7 tahun
(berpikir Pra Operasional)
Anak mulai belajar untuk berpikir
dengan menggunakan symbol dan khayalan mereka tapi cara berpikirnya tidak logis
dan sistematis.
·
Periode 3, 7 tahun- 11 tahun (Berpikir
Kongkrit Operasional)
Anak
mengembangkan kapasitas untuk berpikir sistematik
Contoh : Angin
tidak terlihat tetapi dapat dirasakan begitu juga dengan Allah SWT tidak dapat
dilihat tetapi ada ciptaannya.
·
Periode 4, 11 tahun- Dewasa (Formal
Operasional)
Kapasitas berpikirnya sudah sistematis
dalam bentuk abstrak dan konsep
d. Pendidikan
fisik
·
Dengan memenuhi kebutuhan makanan yang
seimbang, memberi waktu tidur dan aktivitas yang cukup agar pertumbuhan
fisiknya baik dan mampu melakukan aktivitas seperti yang disunahkan Rasulullah
“ Ajarilah anak-anakmu memanah, berenang dan menunggang
kuda.” (HR. Thabrani)
e. Pendidikan
Psikis
“Dan janganlah
kamu bersifat lemah dan jangan pula berduka cita, padahal kamulah orang-orang
yang paling tinggi derajatnya, jika kamu benar-benar orang yang beriman.”
(QS.Ali-Imran :139)
·
Memberikan kebutuhan emosi, dengan cara
memberikan kasih sayang, pengertian, berperilaku santun dan bijak.
·
Menumbuhkan rasa percaya diri
·
Memberikan semangat tidak melemahkan
BAB
III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan
diatas, maka dapat penulis serta tim simpulkan bahwa pendidikan yang
berdasarkan ketetapan-ketetapan agama islam adalah pendidikan yang baik. Dimana
pendidikan islam pada intinya adalah :
Terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan
haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang
dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.
2. Saran
Di zaman
era modern ini pendidikan memang sangat penting dan menjadi hal nomor satu
dalam kehidupan, namun konteksnya dalam kehidupan sekarang ini pendidikan yang
di jalankan adalah pendidikan yang jauh dari ketetapan atau landasan agama
islam, Al-Qur’an lebih khususnya. Bahwa bila kita menyimak uraian di atas bahwa
pendidikan yang yang baik adalah pendidikan yang sejalan dengan agama islam.
Untuk itu marilah sama-sama kita kembali menerapkan dalam kehidupan kita
bagaimana pendidikan yang telah di sampaikan oleh islam.