Sabtu, 28 November 2015

KONSEP PENDIDIKAN ISLAM



BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Islam sebagai agama universal memiliki sistem pendidikan yang sempurna untuk seluruh umat manusia di muka bumi. Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai sumber, landasan, metode, sarana, hingga ruang lingkup dunia pendidikan kita. Selain itu akan dibahas mengenai beberapa pemahaman pendidikan yang digunakan dalam konsep islam yang bersandar pada al-Qur`an (asal kata tarbiyyah), yaitu sebagai berikut :
1.      Menyampaikan sesuatu hingga mencapai kesempurnaan (Imam al-Baidhawi dalam buku Anwar at-Tanzil wa `Asrar at-Ta`wil)
2.      Menumbuhkan perilaku demi perilaku secara bertahap hingga mencapai batasan kesempurnaan (Ar-Raghib al-Ashfahani dalam buku Mufradat)
3.      Dalam Pendidikan tercakup 3 unsur yaitu :
·         menjaga dan memelihara anak,
·         mengembangkan bakat dan potensi anak sesuai kekhasan masing-masing,
·         mengarahkan bakat dan potensi untuk mencapai kebaikan dan kesempurnaan (Abdurrahman al-Bani)  
 
            Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa, pertama, pendidikan merupakan kegiatan yang harus memiliki tujuan, sasaran dan target yang jelas.  Kedua, Pendidik yang sejati dan mutlak adalah Allah SWt, Dialah Pencipta fitrah, Pemberi bakat, Pembuat berbagai sunnah perkembangan, peningkatan, dan interaksi fitrah sebagaimana Dia pun mensyariatkan aturan guna mewujudkan kesempurnaan, kemaslahatan dan kebahagiaan fitrah tersebut. Ketiga, pendidikan menuntut terwujudnya program berjenjang melalui peningkatan kegiatan pendidikan dan pengajaran selaras dengan perkembangan anak. Keempat, peran seorang pendidik harus sesuai dengan tujuan Allah SWT menciptakannya.
Kajian pada konsep pendidikan Islam membawa kita pada konsep syariat dan agama karena bagaimanapun agamalah yang harus menjadi akar pendidikan kita. Islam merupakan syari`at Allah bagi manusia yang dengan bekal syariat itu manusia beribadah. Agar manusia mampu memikul dan merealisasikan amanat berat tersebut, syariat itu membutuhkan pengamalan, pengembangan dan pembinaan. Pengembangan dan pembinaan itulah yang dimaksud dengan pendidikan Islam.

            Pendidikan Islam mengantarkan manusia pada perilaku dan perbuatan manusia yang berpedoman pada syariat Allah. Tiga bentuk pendidikan yang dapat membawa pada tujuan tersebut adalah,
1.       pendidikan individu yang membawa manusia pada keimanan dan ketundukan kepada syariat Allah SWT
2.      Pendidikan diri yang membawa manusia pada amal shaleh dalam menjalani hidupnya sehari-hari dan
3.      Pendidikan masyarakat yang membawa manusia pada sikap saling mengingatkan dalam kebenaran (berdasarkan Q.S. Al-Ashr;1-3)

2.      Rumusan Masalah
1.      Apa definisi pendidikan dalam islam ?
2.      Apa tujuan pendidikan islam ?
3.      Bagaimana media pendidikan islam ?
4.      Bagaimana ruang lingkup pendidikan islam ?

3.      Tujuan Penulisan
1.      Memenuhi tugas kuliah pendidikan Agama Islam
2.      Mengetahui apa itu pendidikan dalam islam
3.      Mempelajari tujuan pendidikan dalam islam
4.      Memahami bagaimana media pendidikan islam
5.      Memahami ruang lingkup pendidikan dalam islam



BAB II
PEMBAHASAN

1.      Definisi Pendidikan Menurut Islam
Pendidikan Islam itu sendiri adalah pendidikan yang berdasarkan Islam. Isi ilmu adalah teori. Isi ilmu bumi adalah teori tentang bumi. Maka isi Ilmu pendidikan adalah teori-teori tentang pendidikan, Ilmu pendidikan Islam secara lengkap isi suatu ilmu bukanlah hanya teori.
Pengertian pendidikan bahkan lebih diperluas cakupannya sebagai aktivitas dan fenomena. Pendidikan sebagai aktivitas berarti upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup, baik yang bersifat manual (petunjuk praktis) maupun mental, dan sosial sedangkan pendidikan sebagai fenomena adalah peristiwa perjumpaan antara dua orang atau lebih yang dampaknya ialah berkembangnya suatu pandangan hidup, sikap hidup, atau keterampilan hidup pada salah satu atau beberapa pihak, yang kedua pengertian ini harus bernafaskan atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam yang bersumber dari al Qur’an dan Sunnah (Hadist)

2.      Tujuan Pendidikan Islam

                 Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang berkesadaran dan bertujuan, Allah telah menyusun landasan pendidikan yang jelas bagi seluruh manusia melalui syariat Islam. Allah menciptakan alam semesta ini dengan tujuan yang jelas. Dia menciptakan manusia dengan tujuan untuk menjadi khalifah di muka bumi melalui ketaatan kepada-Nya. Untuk mewujudkan tujuan itu, Allah memberikan hidayah serta berbagai fasilitas alam semesta kepada manusia. Jika tugas manusia dalam kehidupan ini demikian penting, pendidikan harus memiliki tujuan yang sama dengan tujuan penciptaan manusia. Bagaimanapun pendidikan Islam sarat dengan pengembangan nalar dan penataan perilaku serta emosi manusia dengan landasan agama. Dengan demikian tujuan pendidikan Islam adalah merealisasikan penghambaan kepada Allah dalam kehidupan manusia, baik secara individual maupun secara sosial.
                 Realisasi tujuan pendidikan melalui ibadah tidak diartikan sebagai upaya manusia yang hanya berfokus pada aspek ritual saja seperti shalat, membaca al-Qur`an dan lain-lain. Untuk menyempurnakannya ibadah dimaknai sebagai ketaatan yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Namun demikian sistem pendidikan Islam saat ini banyak ditinggalkan oleh umat manusia, karena beranggapan pendidikan Islam tidak menyentuh seluruh aspek kehidupan, sehingga sistem yang digunakan lebih berorientasi pada sistem pendidikan yang berasal dari dunia barat, padahal itu adalah sebuah kekeliruan yang perlu diluruskan. Bahkan Sistem pendidikan Islam jika dibandingkan dengan sistem pendidikan lain memiliki keunggulan. Berikut ini adalah beberapa perbandingan konsep Islam dengan konsep yang dimunculkan pada konsep pendidikan barat.
a.      Islam dan konsep aktualisasi diri
                 Konsep pendidikan Islam dalam memenuhi tujuan aktualisasi diri adalah, pertama, Allah memberikan kebebasan memilih kepada manusia serta menjelaskan konsekuensi pilihan yang dirasakan manusia di akhirat kelak. Kedua, Allah memberikan ajang kompetisi dalam kebaikan tetap terbuka bagi manusia. Prinsip yang Dia tekankan adalah penyesuaian balasan di akhirat kelak dengan perbuatan manusia di dunia. Ketiga, Allah menjadikan penghambaan dan ketaatan manusia pada-Nya sebagai tujuan tertinggi. Hanya itulah yang menjadikan tolok ukur aktualisasi diri dalam Islam. Keempat, Allah menciptakan manusia dan alam semesta ini dengan kemampuan yang membawa manusia pada perbedaan profesi sesuai keahliannya.
b.      Islam dan Konsep perkembangan
                 Sebagian ahli dan filosof pendidikan menganggap bahwa tujuan inti pendidikan adalah perkembangan, baik perkembangan intelektual, fisik, batin, maupun sosial. Namun, konsepsi tersebut hanya terbatas pada perkembangan yang menyangkut perkembangan wujud, perubahan berat, penambahan pengetahuan, atau peningkatan kualitas pola kehidupan anak sejak lahir hingga dewasa yang menyangkut perilaku dan segala aktivitasnya.
                 Sedangkan konsep pendidikan Islam memandang bahwa seluruh aspek perkembangan sebagai sarana mewujudkan aspek ideal, yaitu penghambaan dan ketaatan kepada Allah serta aplikasi keadilan dan syariat Allah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pendidikan Islam mencakup pemeliharaan seluruh aspek perkembangan, baik itu aspek material, spiritual, intelektual, perilaku sosial, apresiasi atau pengalaman. Dan yang terpenting, Islam mengarahkan perkembangan tersebut ke arah perwujudan tujuan pendidikan yang tinggi.
c.       Pendidikan Islam dan Konsep Perkembangan Jasmani
                 Dalam membina kekuatan fisik, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk berolahraga, seperti berkuda, memanah atau berenang. Banyak hadist Nabi yang menganjurkan umatnya agar memiliki kekuatan fisik. Dari gambaran tersebut, dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam sangat memperhatikan masalah perkembangan fisik dan pelatihan angota tubuh yang diarahkan untuk kebaikan manusia dan masyarakat. Pengarahan tersebut dilakukan melalui dua langkah berikut, pertama, mengarahkan kekuatan pada segala perkara yang diridlai Allah, misalnya untuk membantu orang yang sedang mengalami kesulitan. Kedua, menjauhkan kekuatan fisik dari segala perkara yang dibenci Allah, seperti memberatkan hukuman, menyulut permusuhan dll.
d.      Pendidikan Islam dan Konsep Perkembangan Akal
                 Dalam pandangan Islam, akal merupakan potensi manusiawi yang paling penting. Itulah yang mendasari pemahaman dan kesempurnaan akal dalam rukun iman. Lebih jauh lagi, al-Qur`an menganjurkan penggunaan akal dalam merenungi tanda-tanda kebesaran Allah yang ada pada diri manusia atau yang ada pada alam semesta. Dalam rangka merealisasikan keimanan dan ketaatan kepadaNya,pendidikan Islam mengajak manusia untuk memanfaatkan akal dalam berargumentasi, mencari kepuasan, merenung dan melakukan observasi. Jelasnya pendidikan Islam mengembangkan akal menurut pola perkembangan yang terbaik, sehingga tidak akan ada manusia berakal yang sombong karena pendidikan Islam menghindarkan manusia dari eksploitasi nafsu dan syahwat.
                 Dengan demikian konsep pendidikan Islambertujuan untuk mengembangkan akal manusia yang disempurnakan dengan pengembangan jasmaniah. Dalam pendidikan Islam, aspek intelektual berkembang dari kecermatan dan kejujuran berpikir serta aplikasi praktis menuju pengakuan adanya Dzat Yang Maha Tinggi, melalui pencarian petunjuk serta penjauhan diri dari eksploitasi hawa nafsu.
e.       Pendidikan Islam dan Konsep Perkembangan Sosial
                 Dalam kerangka pendidikan secara umum perkembangan sosial meliputi aspek perkembangan perasaan kemasyarakatan, perkembangan pengalaman kemasyarakatan dan perkembangan imajinasi kemasyarakatan.
                 Dalam pendidikan Islam, tujuan perasaan kemasyarkatan didefinisikan sebagai upaya mempersatukan individu yang bercerai berai, realisasi tujuan tersebut memerlukan konsistensi individu dalam berpikir, beribadah dan mempraktikan syariat pada konsepsi Islam tentang alam semesta.
                 Dengan konsep pendidikan Islam,berarti kita telah mempersiapkan anak-anak dalam pengembangan ikatan sosialnya sehingga dalam praktiknya anak-anak akan terhindar dari praktik diskriminasi, kedzoliman dan kejahatan-kejahatan lainnya. Dengan demikian keterkaitan pendidikan islam terwujud hnya karena agama yang satu, bukan karena kesamaan bahasa atau nasionalisme semata.

3.      Media Pendidikan Islam
a.   Mesjid dan pengaruhnya terhadap pendidikan
                  Aktivitas pertama Rasulullah SAW pasca hijrah adalah membangun mesjid, karena mesjid adalah tempat yang dapat menghimpun berbagai jenis kaum muslimin. Pada awal penyebaran Islam,masjid memiliki fungsi mulia, yang saat ini telah terlupakan. Pada zaman itu mesjid digunakan sebagai markas besar tentara, pusat pendidikan, pusat gerakan penyebaran akhlaq Islam dll.
                  Pemanfaatan mesjid dalam bidang edukatif dan sosial  akan mendidik manusia untuk mengkaitkan segala persoalan hidup pada ikatan karena Allah dan bersumber pada pendidikan Islam yang universal yaitu penghambaan diri kepada Nya. Namun pada perkembangannya saat ini, fungsi mesjid menjadi sangat sempit dan terbatas hanya sebagai tempat melaksanakan ibadah ritual bahkan kadang terjadi mesjid dijadikan sebagai ajang penonjol fanatisme madzhab, golongan atau individu.
b.   Rumah dan pengaruhnya terhadap pendidikan
                  Rumah sebagai tempat bernaungnya komunitas masyarakat  terkecil, tentu akan sangat berpengaruh dalam keberhasilan sebuah pendidikan, terlebih lagi dalam konsep Islam, keluarga adalah penanggungjawab utama terpeliharanya fitrah manusia. pembentukan keluarga telah diatur sedemikian rupa dalam al-Qur`an dan sunnah. Tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah,
·         mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan rumah tangga
·         mewujudkan ketenangan dan ketentraman psikologis
·         mewujudkan sunnah Rasul SAW dengan melahirkan keturunan yang shaleh
·         memenuhi kebutuhan cinta kasih anak-anak
·         menjaga fitrah  anak agar tidak melakukan penyimpangan

c.    Sekolah dan pengaruhnya terhadap pendidikan
      Sekolah sebagai tempat berlangsungnya aktivitas pembelajaran telah berlangsung sejak Islam lahir dan mengalami perkembangankan hingga saat ini muncullah berbagai model sekolah sebagai wahana utama aktivitas pendidikan.
Dalam konsepsi Islam, fungsi utama sekolah adalah sebagai media realisasi pendidikan berdasar tujuan pemikiran aqidah dan syariat demi terwujudnya penghambaan diri kepada Allah.  Fungsi fundamental pendidikan Islam melalui sekolah meliputi, Pertama, fungsi penyederhanaan dan penyimpulan. Kedua, fungsi penyucian dan pembersihan. Ketiga, memperluas wawasan dan pengalaman anak didik melalui transfer tradisi. Keempat, fungsi mewujudkan keterikatan, integrasi, homogenitas dan keharmonisan antar siswa.Kelima, fungsi penataan dan validasi sarana pendidikan, Keenam, penyempurna tugas keluarga dalam pendidikan.

4.      Ruang Lingkup Pendidikan Islam

a.      Pendidikan Keimanan




            “Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberikan pelajaran kepadanya:”hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesengguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang nyata.” (Q.S Luqman :13)
            Bagaimana cara mengenalkan Allah SWT dalam kehidupan anak?
·         Menciptakan hubungan yang hangat dan harmonis (bukan memanjakan)
Jalin hubungan komunikasi yang baik dengan anak, bertutur kata lembut, bertingkah laku positif.
Hadits Rasulullah : “cintailah anak-anak kecil dan sayangilah mereka…:” (H.R Bukhari) “Barang siapa mempunyai anak kecil, hendaklah ia turut berlaku kekanak-kanakkan kepadanya.”    (H.R Ibnu Babawaih dan Ibnu Asakir)


·         Menghadirkan sosok Allah melalui aktivitas rutin
Seperti ketika kita bersin katakan alhamdulillah. Ketika kita memberikan uang jajan katakan bahwa uang itu titipan Allah jadi harus dibelanjakan dengan baik seperti beli roti.
·         Memanfaatkan momen religious
Seperti Sholat bersama, tarawih bersama di bulan ramadhan, tadarus, buka shaum bareng.
·         Memberi kesan positif tentang Allah dan kenalkan sifat-sifat baik Allah
Jangan mengatakan “ nanti Allah marah kalau kamu berbohong” tapi katakanlah “ anak yang jujur disayang Allah”.
·         Beri teladan
Anak akan bersikap baik jika orang tuanya bersikap baik karena anak menjadikan orang tua model atau contoh bagi kehidupannya.




hai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan”.(Q.S As-saf :2-3)
·         Kreatif dan terus belajar
Sejalan dengan perkembangan anak. Anak akan terus banyak memberikan pertanyaan. Sebagai orang tua tidak boleh merasa bosan dengan pertanyaan anak malah kita harus dengan bijaksana menjawab segala pertanyaannya dengan mengikuti perkembangan anak.

b.      Pendidikan Akhlak
Hadits dari Ibnu Abas Rasulullah bersabda:
“… Akrabilah anak-anakmu dan didiklah akhlak mereka.”
Rasulullah saw bersabda:
Suruhlah anak-anak kamu melakukan shalat ketika mereka telah berumur tujuh tahun dan pukullah mereka kalau meninggalkan ketika mereka berumur sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud)

Bagaimana cara megenalkan akhlak kepada anak :
·         Penuhilah kebutuhan emosinya
Dengan mengungkapkan emosi lewat cara yang baik hindari mengekspresikan emosi dengan cara kasar, tidak santun dan tidak bijak. Berikan kasih sayang sepenuhnya, agar anak merasakan bahwa ia mendapatkan dukungan.
Hadits Rasulullah : “ Cintailah anak-anak kecil dan sayangilah mereka …:” (H.R Bukhari)
·         Memberikan pendidikan mengenai yang haq dan bathil




Dan janganlah kamu campur adukan yang haq dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu mengetahui .”(Q.S Al-Baqarah :42)
Seperti bahwa berbohong itu tidak baik, memberikan sedekah kepada fakir miskin itu baik.
·         Memenuhi janji
Hadits Rasulullah :”…. Jika engkau menjanjikan sesuatu kepada mereka, penuhilah janji itu. Karena mereka itu hanya dapat melihat, bahwa dirimulah yang memberi rizki kepada mereka.” (H.R Bukhari)
·         Meminta maaf jika melakukan kesalahan
·         Meminta tolong/ mengatakan tolong jika kita memerlukan bantuan.
·         Mengajak anak mengunjungi kerabat

c.       Pendidikan intelektual
            Menurut kamus Psikologi istilah intelektual berasal dari kata intelek yaitu proses kognitif/berpikir, atau kemampuan menilai dan mempertimbangkan.
            Pendidikan intelektual ini disesuaikan dengan kemampuan berpikir anak. Menurut Piaget seorang Psikolog yang membahas tentang teori perkembangan yang terkenal juga dengan Teori Perkembangan Kognitif mengatakan ada 4 periode dalam perkembangan kognitif manusia, yaitu:

·         Periode 1, 0 tahun – 2 tahun (sensori motorik)
Mengorganisasikan tingkah laku fisik seperti menghisap, menggenggam dan memukul pada usia ini cukup dicontohkan melalui seringnya dibacakan ayat-ayat suci al-Quran atau ketika kita beraktivitas membaca bismillah.
·         Periode 2, 2 tahun – 7 tahun (berpikir Pra Operasional)
Anak mulai belajar untuk berpikir dengan menggunakan symbol dan khayalan mereka tapi cara berpikirnya tidak logis dan sistematis.
·         Periode 3, 7 tahun- 11 tahun (Berpikir Kongkrit Operasional)
Anak mengembangkan kapasitas untuk berpikir sistematik
Contoh : Angin tidak terlihat tetapi dapat dirasakan begitu juga dengan Allah SWT tidak dapat dilihat tetapi ada ciptaannya.
·         Periode 4, 11 tahun- Dewasa (Formal Operasional)
Kapasitas berpikirnya sudah sistematis dalam bentuk abstrak dan konsep

d.      Pendidikan fisik
·         Dengan memenuhi kebutuhan makanan yang seimbang, memberi waktu tidur dan aktivitas yang cukup agar pertumbuhan fisiknya baik dan mampu melakukan aktivitas seperti yang disunahkan Rasulullah
“ Ajarilah anak-anakmu memanah, berenang dan menunggang kuda.” (HR. Thabrani)

e.       Pendidikan Psikis




“Dan janganlah kamu bersifat lemah dan jangan pula berduka cita, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS.Ali-Imran :139)
·         Memberikan kebutuhan emosi, dengan cara memberikan kasih sayang, pengertian, berperilaku santun dan bijak.
·         Menumbuhkan rasa percaya diri
·         Memberikan semangat tidak melemahkan
BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka dapat penulis serta tim simpulkan bahwa pendidikan yang berdasarkan ketetapan-ketetapan agama islam adalah pendidikan yang baik. Dimana  pendidikan islam pada intinya adalah :
            Terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.

2.      Saran

            Di zaman era modern ini pendidikan memang sangat penting dan menjadi hal nomor satu dalam kehidupan, namun konteksnya dalam kehidupan sekarang ini pendidikan yang di jalankan adalah pendidikan yang jauh dari ketetapan atau landasan agama islam, Al-Qur’an lebih khususnya. Bahwa bila kita menyimak uraian di atas bahwa pendidikan yang yang baik adalah pendidikan yang sejalan dengan agama islam. Untuk itu marilah sama-sama kita kembali menerapkan dalam kehidupan kita bagaimana pendidikan yang telah di sampaikan oleh islam.